JAKARTA - Richard, salah satu warga yang tinggal di Rawamangun Jakarta
Timur mengungkapkan ia berkunjung ke pacuan Kuda pulomas untuk menemani anaknya
yang ingin menunggangi kuda. Richard
berujar jika anak sangat menyukai hewan kuda, dan karena rumahnya tak jauh dari
Pulo Mas ia sering mangajak anaknya naik kuda di pacuan kuda. “ anak-anak itu
belum pas untuk bekerja sebagai Joki kuda. Mereka itu harus sekolah, ngga perlu
mengurusi maslah cari nafkah” begitu pendapat Richard melihat banyak anak-anak
usia sekolah yang mencari uang menjadi joki kuda. Richard menambahkan
pemerintah sudah banyak membuat kebijakan tentang masalah sosial seperti ini. Misalnya
sekolah gratis, tinggal bagaimana orang tua anak-anak tersebut memotivasi
anaknya berhenti menjadi joki kuda dan kembali bersekolah.
Seputar Beita
Rabu, 10 Februari 2016
Panjul : "Sudah Sejak Lama Banyak Anak-Anak Jadi Joki Kuda"
JAKARTA - Panjul, pedagang asongan yang biasa berjualan di Pacuan Kuda Pulo Mas mengungkapkan, sudah sejak lama banyak anak-anak yang menjadi joki kuda dikawasan tersebut. Panjul berpendapat anak-anak yang berprofesi sebagai joki kuda karena faktor ekonomi keluarga. Mereka mungkin memilih sebgai joki keuda dari pada bersekolah. Panjul menambahkan anak-anak yang tinggal tak jauh dari Pacuan Kuda sudah ada sejak lama ada dipacuan kuda, namun ada rotasiatau pergantian joki setiap beberapa bulan sekali. Karena anak-anak yang ia lihat baru beberapa hari menjadi joki kuda. “ Kasian yaa, tapi yaa mau bagaimana lagi. Orang tua anak-anak itu juga menuruti dan mengijinkan anak-anak bekerja sebagai joki kuda “ tambah Panjul.
Menjadi Joki sekaligus Pengurus Kuda di Usia Belia
JAKARTA - Abhi, seorang joki kuda yang masih berusia Anak-anak yang biasa
beroperasi di Pacuan Kuda Pulo Mas. Abhi sudah lama menjadi joki kuda bahkan
banyak anggota keluarganya juga berprofesi serupa yakni, Joki Kuda. Abhi menjadi joki kuda sejak umur 10 tahun,
abhi yang tinggal dekat dengan tempatnya bekerja menuturkan, penghasilan yang
ia dapat selama menjadi joki kuda tidak selalu bagus. Ia manyatakan biasanya
jika dipacuan kuda sedang ramai Abhi bisa mendapatkan uang hingga 300 ribu
rupiah. Abhi yang sudah putus sekolah ini lebih memilih menjadi joki kuda
karena banyak anggota keluarganya yang bekerja sebagai joki kuda. Abhi bermimpi
suatu hari bisa berpacu dilintasan balap kuda menjadi joki balap kuda
professional.
Pendapat Warga
JAKARTA - Edi, warga yang tinggal disekitar wilayah Kayu Putih
berpendapat bahwa sampah yang menumpuk di Jakarta adalah dampak dari kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sehingga membuat banjir. Edi
menambahkan sebaiknya pemerintah daerah Jakarta menambah jumlah petugas
kebersihan untuk beberapa wilayah termasuk sekitar rumah tinggalnya yang
menurut Edi kurang kekurangan petugas kebersihan sehingga banyak sampah yang
menumpuk dan tidak terangkut secara rutin. Awalnya petugas mengangkut sampah
secara rutin setiap pagi dan sore, namun entah kenapa akhir-akhir ini sampah
tidak terangkut dan menumpuk. Edi sangat setuju dengan kebijakan pemerintah DKI
Jakarta yang mencopot Lurah atau Camat yang daerahnya tergenang banjir. Edi
menambahkan menurutnya itu adalah sebuah pertanggung jawaban Lurah atau Camat
kepada warga sekitar Ia bertugas juga kepada atasannya dalam hal ini Gubernur
DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah dan penganggulangan banjir.
Saran Anim Perihal Sampah Jakarta
JAKARTA - “bagusnya sih sampah-sampah dijakarta itu ada tempat daur
ulang, karena terbatas tempat dan masih banyak sampah yang bisa didaur ulang”
ujar Anim. Anim beranggapan kisruh masalah tempat pembuangan akhir membuat
banyak sampah di Jakarta menumpuk dan menggunung. Anim khawatir jika semakin
banyak sampah yang menumpuk ditambah dengan sudah dimulainya musim penghujan
akan mengibatkan banjir terulang didaerahnya. Meskipun pemerintah daerah
ibukota sudah menambah armada mobil kebersihan serta tenaga petugas kebersihan,
akan menjadi maslah baru jika pemerintah daerah Jakarta tidak mencari solusi
tempat pembuangan sampah akhir.
Kebijakan Gubernur Terhadap Petugas Kebersihan
JAKARTA - Anim, petugas kebersihan yang sedang bertugas didaerah Pulo
Mas Jakarta Timur berpendapat bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya
Purnama atau yang akrab disapa Ahok membuat kebijakan yang sangat membantu
untuk petugas kebersihan sseperti dirinya. Menurut Anim, gaji yang ia terima
saat ini sudah sangat membanu perekonomian keluarganya. “gaji sekarang kan udah
jelas, sekarang gajinya 3,2 juta “ terang Anim. Anim sangat setuju karena gaji
yang ia terima sudah layak dan sangat membantu kehidupan Anim juga orang-orang
seperti dirinya. Anim menambahakan, gaji yang ia dan teman-temannya terima
jelas jumlahnya dan tanpa potongan ini dan itu. Anim berharap jika ditahun
2017, Ahok kembali terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta karena
kebijakan-kebijakannya diraasa cukup berhasil membuat perubahan di DKI.
Senin, 08 Februari 2016
Pendalaman Materi UN
Langganan:
Postingan (Atom)